Tuesday, February 03, 2009

Rindu seorang ibu

Sejak ‘menyibukan’ diri di rumah, saya akhirnya merasa kehilangan sesuatu.

Saya rindu duduk sendiri tenggelam dalam waktu yang lama untuk menulis. Hilang ke dalam sebuah dunia yang sedang saya rangkaikan ke dalam kata-kata. Menyelami sebuah rasa yang kadang sulit dipadankan kecuali dengan kata-kata. Dan ketika akhirnya sebongkah pemikiran atau rasa itu terjelmakan, lega menyelimuti ujung kaki sampai ujung rambut.

Ah rindunya saya.

Thursday, July 17, 2008

my new home

Time flies...

Dulu gadis.
Lalu dilamar pujaan hati.
Jadi istri mantan kekasih.
Dan sekarang seorang ibu dari Nayarra Fatiha.

Tapi ada yang gak berubah.
Masih menulis.
Tapi kini dengan kemasan baru.

Welcome to my new home.

Wednesday, December 06, 2006

Belahan jiwa

Aku tidak menemukanmu,
pun tidak kamu yang menemukanku.
Dia yang mempertemukan kita.

Ketika aku lelah mencari,
ketika kamu tak ingin lagi mencari,
Dia ingin aku bertemu kamu,
belahan jiwaku.


Rabu, 6 Desember 2006.

Sunday, August 27, 2006

Airmata


Dalam sunyi dalam gelap,
aku selalu menemukan airmata
Bulir-bulir air,
buah kerinduanku kepada-Mu
Kepada-Mu yang begitu mencintaiku
Dan bulir itu...
jatuh kembali malam ini
Malam ketika Kau percayakan nikmat-Mu,
untuk aku dan dia yang kucinta

Kamar. Minggu, 27 Agustus 2006.

Friday, August 04, 2006

Seketika

Hapus airmata itu. Kamu pasti tak menduga, kebahagian hanya sejengkal lagi menghampirimu. Hentikan tawa riang itu. Tak akan kamu kira, kematian sedang mengendap-endap siap menerjangmu. Sudahi amarah itu. Tanpa kamu sadari, dalam sekejab nikmat syukur datang merangkulmu erat. Jangan hamburkan waktumu itu. Tak tahukah kamu, sebentar lagi kesempatanmu habis tak bersisa. Tak perlu kamu tunggu lebih lama lagi. Karena waktu tak pernah menunggu. Tau-tau ia akan berhenti, tanpa satupun yang tau. Kala itu terjadi, habis perkara.



*Selamat jalan! Selamat datang! Selamat tinggal! Selamat hidup baru! Selamatkan hidupmu!

Tuesday, May 02, 2006

Lupa diri

Jengah dengan yang mereka agung-agungkan.
“Ini hidupku; ini pilihanku; ini hasil jerih payahku;
ini waktuku; ini mauku; ini yang aku suka; ini hakku!”
Hidup sendiri bersama keakuan.
Berteriak lantang lupa diri.
Memuja akal melumpuhkan hati.
Menutup rapat cahaya Ilahi.
Tak ingat yang menguasai akal,
dan membolak-balikkan hati.
Padahal bagi-Nya adalah mudah.

Thursday, April 20, 2006

Seperempat abad

Beberapa menit sebelum hari berganti, kantung airmata tak berhenti mengeluarkan isinya. Mengalirkannya ke wajah yang sedang menatap gelap. Sesekali disebabkan rasa syukur, sesekali akibat teringat waktu yang semakin berkurang. Runtutan cerita berkelebat tak berhenti. 25 tahun bisa menjadi waktu yang lama untuk menjadi manusia yang hina. 25 tahun bisa menjadi waktu yang singkat untuk berbuat mulia. Lalu sudah kuapakan dengan waktu selama ini? Waktu yang tak pernah berputar, waktu yang terus berjalan dan tak sekejab pun kembali. Dan yang tersisa mungkin tak lama lagi.


*Foto diatas adalah outer space pada tanggal 20 April 2006 yang dinamakan A Dust Cloud oleh NASA